sangat membantu bayi mendapatkan antibodi alami yang dapat mencegah dari infeksi Mengatasi Mastitis Pada Ibu Menyusui

Pemberian ASI eksklusif sangat membantu bayi mendapatkan antibodi alami yang dapat mencegah dari infeksi. Selain itu pencernaan bayi yang belum sempurna sangat dibantu dengan ASI karena bayi mudah beradaptasi dengan komposisi ASI. Apalagi penelitian menemukan ASI eksklusif dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyakit saat dewasa dan juga mengurangi risiko anak obesitas.

Pentingnya pemberian ASI seringkali terkendala oleh kondisi kesehatan ibu menyusui. Salah satunya disebabkan oleh penyakit mastitis yaitu penyakit yang membuat ibu tidak nyaman dan merasa tersiksa ketika memberikan ASI. Bahkan beberapa ibu yang mengidap mastitis terkendala memberikan ASI eksklusif.

sangat membantu bayi mendapatkan antibodi alami yang dapat mencegah dari infeksi Mengatasi Mastitis Pada Ibu MenyusuiArtikel kali ini akan membantu anda untuk mengetahui pengertian mastitis, penyebab dan gejala mastitis, selain itu juga mengenai pencegahan dan pengobatan untuk mastitis sehingga bayi tetap diberikan ASI.


Pengertian Mastitis

Mastitis merupakan kondisi jaringan di dalam buah dada ibu menyusui mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Inilah yang menyebabkan buah dada menjadi membengkak dan ibu mengalami rasa nyeri. Pada ibu yang mengalami mastitis, buah dada mengalami perubahan warna menjadi lebih merah dan suhu lebih tinggi dibandingkan pada kondisi normal.Bahkan ibu yang mengalami mastitis akan merasakan demam dan menggigil.

Penyakit mastitis dapat dialami oleh hampir semua ibu yang menyusui meskipun demikian biasanya penyakit ini menyerang salah satu buah dada. Kondisi yang dialami oleh ibu akan mudah merasakan lelah dan juga letih. Dampaknya anda akan menjadi sulit memberikan perawatan kepada bayi

Ibu yang mengalami mastitis biasanya akan memberhentikan sementara pemberian ASI padahal hisapan bayi akan membantu untuk untuk membersihkan infeksi.Anda tidak perlu khawatir karena tidak akan berdampak kepada bayi. Sedangkan cara lain yang dapat anda lakukan dengan dengan memerah ASI menggunakan tangan dan juga pompa perah.

Meskipun beberapa ibu yang mengalami mastitis dapat pulih sendirinya akan tetapi apabila apabila penyakit semakin parah maka pengobatan harus segera dilakukan. Hal ini untuk membantu anda mengatasi komplikasi yang mungkin terjadi dari penyakit mastitis.

Penyebab Mastitis

Mastitis pada ibu yang menyusui dikarenakan ASI yang terjebak pada saluran susu sehingga ketika ASI terjebak akan mengalami iritasi jaringan disekitar yang memicu terjadi pembengkakan dan juga rasa sakit pada payudara.

Selain itu mastitis dapat disebabkan karena bakteri yag ada di dalam jaringan payudara. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi masuk ke dalam payudara melalui saluran susu ataupun ke sekitar puting yang mengalami pecah-pecah. Penyakit mastitis lebih banyak dialami oleh wanita menyusui akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi saat periode di luar menyusui.

Adapun faktor risiko mastitis diantanya adalah 

  1. Pernah mengalami mastitis sebelumnya atau wanita yang mengalami abrasi yaitu retak pada bagian puting.
  2. Pemberian ASI tidak teratur atau tidak menyusui bayi seusai melahirkan.
  3. Mengalami tekanan pada bagian payudara yang dipicu karena tidur dengan menenkan payudara, terlalu kuat ketika menyusui, bayi tidur di bagian payudara dan olahraga khususnya lari yang tidak menggunakan bra.
  4. Dapat pula disebabkan karena ASI yang menumpuk pada payudara sehingga puting seringkali digigit bayi, seringkali menggunakan empeng, posisi salah ketika ibu menyusui dan juga menyapih secara mendadak.
  5. Dapaut pula terjadi karena infeksi jamur pada payudara dan rentan terjadi gangguan defisiensi imun.
  6. Mengalami diabetes melitus, penggunaan obat-obatan jenis kortison dan juga memiliki kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok.


Gejala Mastitis

Adapun gejala mastitis antara lain adalah seringkali demam, mengalami lemah dan juga lesu. Kemudian ibu menyusui mengalami mual dan muntah yang disertai dengan pegal-pegal seperti terserang flu. Bahkan kondisi yang paling terlihat adalah payudara yang mengalami pembengkakan nyeri dan berwarna merah.

Selanjutnya yang dapat dijadikan gejala adalah benjolan lunak ataupiun kerad pada payudara, puting mengeluarkan nanah dan juga kelenjar getah bening di ketiak mengalami pembengkakan. Apabila gejala tersebut terasa sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Pencegahan Mastitis

Pencegahan Mastitis dapat dicegah dengan melakukan beberapa tahapan di bawah ini 

Berikan ASI sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Apabila Anda merasa payudara anda penuh maka yang harus dilakukan adalah mengeluarkan ASI. Baik dengan ASI perah apabila anda tidak berdekatan dengan bayi atau dengan memberikan ASI secara langsung.

Hindari membersihkan puting dengan menggunakan sabun selesai menyusui karena yang baik adalah dengan cara menggunakan kapas kemudian dibasahi dengan air matang. Selanjutnya dapat dikeringan dengan puting menggunakan handuk agar tidak lembap.

Pilihlah bra yang dapat menyerap keringat hindari menggunakan bra yang menekan payudara. Anda dapat mengganti bra sesering mungkin untuk menghindari dari keringat dan infeksi pada payudara


Pengobatan Mastitis

Perawatan yang dilakukan untuk penderita mastitis diantara lain dengan menggunakan metode menghilangkan sumbatan yang terdapat pada saluran susu. Metode ini sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit dan juga pembengkakan sehingga dapat menghilangkan sumbatan pada saluran sysy dengan menyusui pada bayi, menggunakan pompa untuk mengeluarkan ASI dan dengan mengompres sebelum menyusui bayi.

Sedangkan untuk meringakan nyeri dan juga bengkak maka dapat dilakukan dengan cara mengompres dengan es kepada sekitar payudara yang terkena mastitis. Kemudian perbanyak mengkonsumsi cairan dan juga istirahat selain itu pastikan untuk konsultasi dengan dokter untuk menghilangkan rasa sakit yang aman untuk ibu dan bayi.

Dokter akan memberikan antibiotik yang dapat mengatasi mastitis, obat yang akan membantu dalam mengurangi risiko komplikasi yang lebih serius sehingga apabila dalam periode menyusui tidak akan menggangu pada kesehatan ibu dan bayi. Umumnya mastitis disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Apabila pada pengobatan dengan menggunakan antibiotik tidak direspon positif maka digunakan jenis antibakteri lain bahkan menggunakan jalan operasi.